Jika "andai" berandai andai
Andai itu milik semua manusia
Hanya andai itu sendiri yang menentukan
Aku katakan "andai" itu adalah Tuhan
Terharu Melihat Merah Putih berkibar dan lagu indonesia raya di iringi air mata
Dulu juara adalah pahlawan negara
Sekarang Juara adalah Pahlawan negara
Dulu setelah pensiun Pahlawan kesabaran dan terlupakan
Sekarang setelah Pensiun Pahlawan kekayaan dan Bonus
Indonesia Belum MERDEKA BUNG !!
17 Agustus adalah Kelelahan dan kelengahan kedua pihak
Setelah 17 Agustus, tetap penjajah tak mempedulikan arti kemerdekaan
Penjajah musnah
Kita tetap di jajah orang orang kita sendiri
Indonesia Belum MERDEKA BUNG !!
Demokrasi hanya sebuah tulisan
Keadilan hanya sebuah simbol
Semua bisu
Semua diam
Semua lihat kanan kiri
Jatuhkan, Bunuh, Demi kekuasaan dan Harta
Indonesia Belum MERDEKA BUNG !!
Aku malu terhadap mereka yang ikhlas memberikan nyawa dan raga
Aku sakit hati melihat batu nisan mereka hanya menjadi sebuah tanah
Tanah yang hanya sekedar tanah tanpa arti
Segumpal tanah yang terlupakan dengan jasa jasanya
Aku malu.. Entah Mereka !!
Mereka digelapkan uang
Terlalu asyik menari nari di kegelapan
Mereka melupakan Matahari yang sebenarnya
Mereka adalah "Pahlawan" kita
Yang terbaring di bawah tanah penuh perjuangan
Sayang, Perjuanganmu sia sia pahlawanku
Indonesia Belum MERDEKA BUNG !!
Garuda tak lagi gagah aku melihatnya
Ibu pertiwi sudah lelah dengan keonaranmu
Indonesia menangis, Menangis dan menangis
Kapan Indonesia Merdeka ?
Puisi Karya : Ihra Yanwar Tumiwa
15, Agustus 2013, Bandung
Ikuti @Ihra_Tumiwa
Tweet
Wednesday, August 14, 2013
Saturday, August 3, 2013
Surat untuk FPI
Selamat Pagi, Siang, Sore, Malam kekacauan
Sungguh jiwamu adalah Roh tanpa agama
Mereka saudaramu
Mereka satu keturunan nabimu
Kau hancurkan
Kau binasakan
Bahkan kau bunuh tanpa rasa sesal
Kami rakyat begitupun "mereka"
Kita membutuhkan begitu pun "mereka"
Kita sama ? apa yang membedakan ?
Agama ? Fisik ? Kejiwaan ?
Surga yang menentukan adalah Tuhan
Begitu juga neraka
Bukan tanganmu
Bukan Suaramu
Bukan anarkismu
Hargai mereka jika ingin di hargai
Biarkan Takdir dan Tuhan yang menyelesaikan
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa
04 Agustus 2013, Jakarta Ikuti @Ihra_Tumiwa Tweet
Sungguh jiwamu adalah Roh tanpa agama
Mereka saudaramu
Mereka satu keturunan nabimu
Kau hancurkan
Kau binasakan
Bahkan kau bunuh tanpa rasa sesal
Kami rakyat begitupun "mereka"
Kita membutuhkan begitu pun "mereka"
Kita sama ? apa yang membedakan ?
Agama ? Fisik ? Kejiwaan ?
Surga yang menentukan adalah Tuhan
Begitu juga neraka
Bukan tanganmu
Bukan Suaramu
Bukan anarkismu
Hargai mereka jika ingin di hargai
Biarkan Takdir dan Tuhan yang menyelesaikan
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa
04 Agustus 2013, Jakarta Ikuti @Ihra_Tumiwa Tweet
Luka Tanpa Sadar
Sayatan mulutmu menyadarkanku
Dustamu adalah kenangan pahitku
Indah di kedua mataku
Bejad di balik mataku
Ular pun kau kalahkan bisa nya
Sehingga aku terlena
Menghiraukan segala luka dan kepahitan
Seperti mati tapi merasakan
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa
04 Agustus 2013, Jakarta Ikuti @Ihra_Tumiwa Tweet
Dustamu adalah kenangan pahitku
Indah di kedua mataku
Bejad di balik mataku
Ular pun kau kalahkan bisa nya
Sehingga aku terlena
Menghiraukan segala luka dan kepahitan
Seperti mati tapi merasakan
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa
04 Agustus 2013, Jakarta Ikuti @Ihra_Tumiwa Tweet
Rindu Tak Menepi
Sulit ku arungi setapak jalan kerinduan
Karna kerinduan itu tak berjejak
Entah kemana perginya kerinduanku
Sudah tak kuasa aku menahan nya
Rindu ini selalu tak bertepi
Terlalu lama
Terlalu usang
Terlalu bosan
Alam telah menyadarkanku sesuatu
Rindu tak selamanya indah
Rindu tetaplah rindu
Yang selalu misteri setiap kalbunya
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa
04 Agustus 2013, Jakarta Ikuti @Ihra_Tumiwa Tweet
Karna kerinduan itu tak berjejak
Entah kemana perginya kerinduanku
Sudah tak kuasa aku menahan nya
Rindu ini selalu tak bertepi
Terlalu lama
Terlalu usang
Terlalu bosan
Alam telah menyadarkanku sesuatu
Rindu tak selamanya indah
Rindu tetaplah rindu
Yang selalu misteri setiap kalbunya
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa
04 Agustus 2013, Jakarta Ikuti @Ihra_Tumiwa Tweet
Jerami Hati
Jerami jerami itu pudar
Tak Sukar lagi aku mencari
Jerami hati yang selalu menyakiti
Menyesatkan mata dan jiwa
Ketika menyerah itu hadir
Jerami hati tak bersahabat
Mereka riang dengan kebingungannya
Kebingunganku dan Mereka
Aku yakin
Tidak semu jerami menyesatkan dan menyakiti
Karna jerami ini beda dengan jerami lain
Jerami ini sudah ku arungi jauh yang semua orang tak mampu lakukan
Selain aku untuk Jerami hatiku
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa
04 Agustus 2013, Jakarta Ikuti @Ihra_Tumiwa Tweet
Tak Sukar lagi aku mencari
Jerami hati yang selalu menyakiti
Menyesatkan mata dan jiwa
Ketika menyerah itu hadir
Jerami hati tak bersahabat
Mereka riang dengan kebingungannya
Kebingunganku dan Mereka
Aku yakin
Tidak semu jerami menyesatkan dan menyakiti
Karna jerami ini beda dengan jerami lain
Jerami ini sudah ku arungi jauh yang semua orang tak mampu lakukan
Selain aku untuk Jerami hatiku
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa
04 Agustus 2013, Jakarta Ikuti @Ihra_Tumiwa Tweet
Subscribe to:
Posts (Atom)