Friday, October 25, 2013

The Kaum

Tanah merah ini membanjiri kota terindah
Kaum barat mengalahkan budaya
Nyawa berharga nol rupiah
Ekonomi menjadi watak antagonis
Agama tak lagi lekat pada hati nurani

Kaum kebaikan menyurut karna polusi kejahatan
Kaum kejahatan meningkat karna uang
Pemerintah dan aparat bungkam menutupi kebenaran

Rakyat kecil bernyanyi kesedihan
Rakyat kaya menari kebahagiaan
Mereka saling bertolak belakang
Kaya membenci yang miskin seperti kotoran
Miskin menjerit seperti kesakitan yang luar biasa

Bandung.. Kau akan menyesal isi manusiamu
Yang tak pedulikanmu lagi
Selamatkah Bandung dari para Kaum jahat ?
Yang menggerogoti akhlak dan moral
Saya yakin kemenangan di pihak baik
Bagaimana Tuhan menjawab dan berpihak

26 Oktober Bandung, 2013
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa

Harapan Usang ?

Tubuh hilang di telan embun
Wajah pucat dingin ber air
Agar tak terlihat aku menangis
Aku tetap berdiri di atas bukit
Mencoba berteriak lepaskan penat
Kenapa harapanku kosong ?
Padahal jelas di depan ada harapan besar
Telah usang kah perjuangan kita ?
Beban yang kita pikul begitu besar dan berat
Tidak kah kita bisa luluhkan hatinya ?

Rapuh tak kunjung usai
Lelah tak kunjung pergi
Namun hati tetap kuat
Dan berdiri tegak di balik air mata

Tuhan.. kuatkan aku dan dia untuk terus melangkah bersama
Jika kau tak izinkan beri aku dan dia ke ikhlasan
Aku dan dia akan tetap mencintai walau tak bersama lagi
Karna sayang aku dan dia tulus dan suci
Karna Cinta aku dan dia bening dan indah

Tuhan.. bahagiakan aku dan dia dalam cerita ini
Jika kau izinkan beri aku dan dia jawaban
aku dan dia akan menjaga cinta suci ini
Karna aku dan dia ikhlas dalam menjalani
Karna aku dan dia menciptakan kebahagiaan

26 Oktober Bandung, 2013
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa

Menuju Dirimu

Berputar melawan arus
Dan berdiri di hadapan dinding baja
Dibalik itulah dirimu
Aku hanya punya Tuhan untuk melewati itu
Dirimu satu sejukan aku
Dirimu satu terangi jalanku
Dirimu satu tujuanku

Jangan kau porak porandakan hatiku
Kita hanya punya Tuhan dan doa
Jangan menyerah untuk berjalan kedepan
Mari berlari menujumu menju diriku
Menuju kita menjadi satu

26 Oktober Bandung, 2013
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa

Seraut Wajah

Aku berjalan di sunyi setapak jalan
Tak ada cahaya menghampiri
Mereka Hilang di telan kebutaan
Karna melihatku disisi lain

Sendiri adalah makanan pokok
Hampa adalah bumbu utama
Siapa pemberi tempat untuk semua
Dia adalah seraut wajah

Seraut butiran cahaya kecil
Menghampiri dengan ke indahannya
Siapa dia ?
Gadis cantik yang senyumnya
Mampu menyinari dunia
yang tangisnya mampu menghujani dunia

26 Oktober Bandung, 2013
Karya : Ihra Yanwar Tumiwa